PENYAKIT ENDEMIK (PLH KELAS VIII SEMESTER 1)
1.HIV AIDS
AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan
retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau
terinfeksi HIV AIDS sistejm kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus
AiDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda
pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu
tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV
akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya
akan menurun karena serangan demam yang berulang.
Gejala-gejala penyakit
HIV AIDS adalah :
1. Demam
tinggi berkepanjangan
2. Penderita
akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
3. Hilangnya
nafsu makan, mua dan muntah
4. Mengalami
diare yang kronis
5. Penderita
akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
6. Batuk
berekepanjangan
7. Infeksi
jamur pada mulut dan kerongkongan
8. Pembengkakan
kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan
lipatan paha)
9. Kurang
ingatan
10. Sakit
kepala
11. Sulit
berkonsentrasi
12. Respon
anggota gerak melambat
13. Sering
nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
14. Mengalami
tensi darah rendah
15. Reflek
tendon yang kurang
16. Terjadi
serangan virus cacar air dan cacar api
17. Infeksi
jaringan kulit rambut
18. Kulit
kering dengan bercak-bercak.
Penularan HIV AIDS adalah
:
1. Hubungan seks
kelamin
2. Hubungan
seks oral
3. Hubungan
seks melalui anus
4. Transfusi
darah
5. Penggunaan
jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
6. Antara
ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Obat - Obatan Penyakit
HIV AIDS :
1. NRTI (nucleoside
atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)
2. NNRTI
(non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
3. PI
(protease inhibitor) Fusion Inhibitor
Cara Mencegahnya adalah
dengan :
1. Jangan
melakukan hubungan seksual diluar nikah
2. Jangan
berganti-ganti pasangan seksual
3. Abstrinensi
(tidak melakukan hubungan seks)
4. Gunakan
kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor
darah
5. Seorang
ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
6. Penggunaan
jarum suntik sebaiknya sekali pakai
2.Chikungunya
Chikungunya merupakan jenis demam yang disebabkan oleh alphavirus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti (nyamuk yang juga dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue). Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya.
Chikungunya merupakan jenis demam yang disebabkan oleh alphavirus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti (nyamuk yang juga dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue). Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya.
Penyakit yang juga dikenal dengan demam tulang atau flu tulang
ini memiliki gejala yang sepertii tubuh yang tiba – tiba mengalami demam
diikuti dengan linu di persendian, serta timbul juga rasa ngilu dan sakit pada
tulang. Gejala yang dialami sedikit mirip dengan infeksi virus dengue dengan
sedikit berbeda pada hal – hal tertentu.
Pada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan.
Ruam – ruam merah muncul setelah 3 – 5 hari. Mata pun terlihat merah dan
disertai tanda – tanda seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam.
Sedangkan pada anak yang lebih besar, demam diikuti dengan rasa sakit pada otot
dan sendi, serta pembesaran kelenjar getah bening. Pada umumnya demam yang
terjadi pada anak berlangsung selama tiga hari. Dan pada orang dewasa, gejala
nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara
karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah.
Belum obat khusus
untuk menyembuhkan penyakit chikungunya. Walaupun sama - sama disebabkan oleh
virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, penyakit chikungunya ini
berbeda dengan penyakit demam berdarah dengue karena pada penyakit chikungunya
tidak terjadi pendarahan hebat dan tidak bisa menyebabkan kematian. Penyakit
ini cukup diobati dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi obat demam
bila perlu karena sudah merasa tidak nyaman, serta antisipasi terhadap kejang
demam bila terdapat riwayat kejang pada keluarga. Penyakit chikungunya akan
sembuh sendiri dalam kurun waktu kurang lebih 7 hari sejak merasakan gejala
nyeri dan ngilu tulang.
3.FLU BURUNG
Virus Flu Burung yang
pada awalnya diketahui hanya bisa menular antar sesama unggas, menciptakan
mutasi baru yang dapat juga menyerang manusia. Mutasi virus ini dapat menginfeksi
manusia yang berkontak langsung dengan sekresi unggas yang telah terinfeksi.
Manusia yang memiliki resiko tinggi tertular adalah anak-anak, karena memiliki
daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja peternakan unggas, penjual dan
penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan.
Tanda gejala flu burung pada manusia biasanya menimbulkan gejala seperti berikut ini :
Tanda gejala flu burung pada manusia biasanya menimbulkan gejala seperti berikut ini :
1. Menderita
ISPA.
2. Timbulnya
demam tinggi (> 38 derajat Celcius).
3. Batuk,
mengeluarkan ingus, nyeri otot.
4. Sakit
tenggorokan yang tiba-tiba.
5. Timbulnya
radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat
menyebabkan kematian.
6. Lemas
mendadak.
7. Sakit
kepala.
Karena
mengingat gejala Flu burung mirip dengan flu biasa, maka tidak ada yang bisa
membedakan flu burung dan flu biasa. Jika ada penderita yang batuk, pilek dan
demam yang tidak kunjung turun, maka disarankan untuk segera mengunjungi dokter
atau pun rumah sakit terdekat untuk menegakkan diagnosa yang sebenarnya sedang
terjadi.
Pemerintah dalam hal ini telah melakukan 8 strategi utama dalam pengendalian virus H5N1 yaitu dengan melakukan :
Pemerintah dalam hal ini telah melakukan 8 strategi utama dalam pengendalian virus H5N1 yaitu dengan melakukan :
§ Biosekuriti.
§ Depopulasi.
§ Surveilans.
§ Vaksinasi.
§ Pengawasan
lalu lintas unggas.
§ Restrukturisasi
usaha pengunggasan.
§ Kesadaran
publik dan penegakan peraturan.
§ Penerapan
prosedur operasi standar. Dan inipun termasuk dalam langkah pencegahan flu
burung atau pun mencegah wabah flu burung terjadi lagi.
Penyebab
flu burung ini adalah tipe virus Avian Influenza yang paling berbahaya. Dikenal
sebagai penyebab utama flu unggas. H5N1 adalah virus yang
sangat berbahaya. Berdasarkan penelitian para ahli, pasien yang terjangkiti
virus H5N1 hanya memiliki kemungkinan sembuh kurang dari 20 persen. Meskipun
hanya ditularkan lewat unggas, H5N1 merupakan pembunuh yang efektif. Daya bunuhnya
12 kali lebih dahsyat dibanding sub tipe virus avian influenza yang
lain.
Penanganan dan pengobatan flu burung adalah dengan pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan RI.
Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan beberapa langkah yang perlu kita terapkan dalam mengantisipasi menyebarnya flu burung ini. Tips Untuk Mecegah flu burung dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut ini :
Penanganan dan pengobatan flu burung adalah dengan pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan RI.
Pencegahan flu burung dapat dilakukan dengan beberapa langkah yang perlu kita terapkan dalam mengantisipasi menyebarnya flu burung ini. Tips Untuk Mecegah flu burung dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut ini :
1. Gunakan
pelindung (Masker, kacamata renang, sarung tangan) setiap berhubungan dnegan
bahan yang berasal dari saluran cerna unggas.
2. Setiap
hal yang berasal dari saluran cerna unggas seperti sekresi harus
ditanam/dibakar supaya tidak menular kepada lingkungan sekitar.
3. Cuci alat
yang digunakan dalam peternakan dengan desinfektan.
4. Kandang
dan Sekresi unggas tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.
5. Memasak
daging ayam dengan benar pada suhu 80 derajat dalam 1 menit dan membersihkan
telur ayam serta dipanaskan pada suhu 64 derajat selama 5 menit.
6. Menjaga
kebersihan lingkungan dan diri sendiri.
3.
MALARIA
Plasmodium Protista Eukariotik yang ditularkan
oleh nyamuk adalah penyebab utama dari Penyakit Malaria. Di dalam tubuh
manusia parasit ini bersembunyi dan berkembang biak di dalam hati (liver)
kemudian menginfeksi sel darah merah sehingga menyebabkan gejala seperti
demam dan sakit kepala, yang mana pada kasus yang parah akan megarah ke
koma(tidak sarkan diri) dan kematian. Diperkirakan pada tahun 2009 dari 225
juta kasus malaria di seluruh dunia
781.000 ribu diantaranya berakhir dengan kematian.Nyamuk dengan Plasmodium ini tersebar luas di belahan dunia khususnya daerah tropis dan sub-tropis seperti sebagian besar daerah Asia (khususnya Asia Tenggara), Amerika (khususnya Amerika Selatan) dan Sub-Sahara Afrika. Ada empat jenis plasmodium yaitu plasmodium vivax, plasmadium ovale, malariae plasmodium dan plasmodium falciparum yang menyebabkan penyakit malaria. Khusus untuk plasmodium falciparum sering menjurus kepada sakit malaria berat yang sangat sering menyebabkan kematian (pada tahun 2010 diperkirakan 90% angka kematian akibat malaria terjadi di Sub-Sahara Afrika dimana plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian besar kasus malaria yang terjadi), sedangkan tiga jenis plasmodium lainnya adalah penyakit ringan yang sangat jarang menjurus pada Penyakit Malaria akut. Selain itu adapula plasmodium knowlesi yang umumnya menyebabkan malaria pada spesies hewan kera tetapi dapat juga menginfeksi manusia walaupun sangat kecil kemungkinannya. Diperkirakan oleh para ahli selama lebih dari 50.000 tahun manusia telah diinfeksi oleh Penyakit malaria. Menurut rekaman sejarah demam periodik penyakit malaria telah ditemukan pada tahun 2700 SM di China dan kekaisaran
Romawi, dan rekaman sejarah abad 19 mencatat bahwa pada perang pasifik diperkirakan sekitar 500.000 tentara AS terinfeksi, dimana 60.000 diantaranya terbunuh karenanya.
781.000 ribu diantaranya berakhir dengan kematian.Nyamuk dengan Plasmodium ini tersebar luas di belahan dunia khususnya daerah tropis dan sub-tropis seperti sebagian besar daerah Asia (khususnya Asia Tenggara), Amerika (khususnya Amerika Selatan) dan Sub-Sahara Afrika. Ada empat jenis plasmodium yaitu plasmodium vivax, plasmadium ovale, malariae plasmodium dan plasmodium falciparum yang menyebabkan penyakit malaria. Khusus untuk plasmodium falciparum sering menjurus kepada sakit malaria berat yang sangat sering menyebabkan kematian (pada tahun 2010 diperkirakan 90% angka kematian akibat malaria terjadi di Sub-Sahara Afrika dimana plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian besar kasus malaria yang terjadi), sedangkan tiga jenis plasmodium lainnya adalah penyakit ringan yang sangat jarang menjurus pada Penyakit Malaria akut. Selain itu adapula plasmodium knowlesi yang umumnya menyebabkan malaria pada spesies hewan kera tetapi dapat juga menginfeksi manusia walaupun sangat kecil kemungkinannya. Diperkirakan oleh para ahli selama lebih dari 50.000 tahun manusia telah diinfeksi oleh Penyakit malaria. Menurut rekaman sejarah demam periodik penyakit malaria telah ditemukan pada tahun 2700 SM di China dan kekaisaran
Romawi, dan rekaman sejarah abad 19 mencatat bahwa pada perang pasifik diperkirakan sekitar 500.000 tentara AS terinfeksi, dimana 60.000 diantaranya terbunuh karenanya.
Parasit malaria yang ditemukan pada jenis hewan
mamalia orang utan dan gorila sangat mirip dengan parasit malaria yang
ditemukan pada manusia. Diperkirakan berdasarkan bukti-bukti terkini bahwa
penyakit malaria pada manusia mungkin berasal dari gorila.
Kata Malaria berasal dari bahasa Italia “Mala Aria” yang berarti “bad air” atau dalam bahasa Indonesia “udara buruk”. Penyakit ini pernah juga disebut penyakit demam rawa. Penyakit malaria pernah mewabah di Eropa dan Amerika Utara walaupun saat ini penyakit ini semakin jarang ditemukan di belahan dunia tersebut, dikarenakan oleh perubahan geografi yang telah menyingkirkan rawa rawa tempat sebagian besar nyamuk penyebar malaria tinggal dan berkembang biak.
Kata Malaria berasal dari bahasa Italia “Mala Aria” yang berarti “bad air” atau dalam bahasa Indonesia “udara buruk”. Penyakit ini pernah juga disebut penyakit demam rawa. Penyakit malaria pernah mewabah di Eropa dan Amerika Utara walaupun saat ini penyakit ini semakin jarang ditemukan di belahan dunia tersebut, dikarenakan oleh perubahan geografi yang telah menyingkirkan rawa rawa tempat sebagian besar nyamuk penyebar malaria tinggal dan berkembang biak.
5.TBC
Penyakit
TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja.
Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan
sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan,
Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Survei
prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan
bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan
menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun
2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256
kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
Penyebab Penyakit TBC
Penyakit
TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan
oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya
bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru
kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Cara Penularan Penyakit TBC
Penyakit
TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak
sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah
infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru,
otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Saat Mikobakterium
tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh
koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya
melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha
dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel
paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi
jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat).
Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai
tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada
sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant
sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel
bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam
paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak).
Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan
sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
Meningkatnya
penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan
beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum
optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah
penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi
HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah
kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi
TBC.
Gejala Penyakit TBC
Gejala
penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas
terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara
klinik.
Gejala sistemik/umum
1.
Demam tidak terlalu tinggi
yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
2.
Penurunan nafsu makan dan
berat badan.
3.
Batuk-batuk selama lebih
dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4.
Perasaan tidak enak (malaise),
lemah.
Gejala khusus
1.
Tergantung dari organ tubuh
mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju
ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan
menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
2.
Kalau ada cairan
dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
3.
Bila mengenai tulang, maka
akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk
saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
4.
Pada anak-anak dapat
mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang
selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan
kejang-kejang.
Pada
pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui
adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak
dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif.
Pada anak usia 3 bulan � 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC
paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.
6.Diare
Penyakit Diare dapat menjangkit pada siapa saja. Tidak hanya anak- anak, namun juga pada orang dewasa. Penyebab terjangkitnya penyakit ini biasanya dikarenakan kurangnya kebersihan akan lingkungan tempat tinggal yang kita huni. Bila seseorang terkena diare akan mempunyai masalah pada bagian usus terutama adanya sindrom iritasi di daerah usus besar hingga anus. Diare sendiri merupakan penyakit dimana seseorang akan mengalami buang air besar berualang kali dengan keadaan tinja berair ( osmotik / sekretori / eksudatif).
Penyebab
Pada umumya penebab diare adanya virus yang menyerang dan menginfeksi pada bagian usus. Adapun penyebab yang lain sebagai berikut:
Penyakit Diare dapat menjangkit pada siapa saja. Tidak hanya anak- anak, namun juga pada orang dewasa. Penyebab terjangkitnya penyakit ini biasanya dikarenakan kurangnya kebersihan akan lingkungan tempat tinggal yang kita huni. Bila seseorang terkena diare akan mempunyai masalah pada bagian usus terutama adanya sindrom iritasi di daerah usus besar hingga anus. Diare sendiri merupakan penyakit dimana seseorang akan mengalami buang air besar berualang kali dengan keadaan tinja berair ( osmotik / sekretori / eksudatif).
Penyebab
Pada umumya penebab diare adanya virus yang menyerang dan menginfeksi pada bagian usus. Adapun penyebab yang lain sebagai berikut:
1.
Keracunan
makanan, sehingga bakteri menginfeksi usus.
2.
Infeksi yang terjadi akibat
adanya organisme lain yang masuk ke tubuh.
3.
Memakan makanan yang dapat
menganggu pencernaan.
4.
Alergi makanan.
5.
Alergi obat-obatan.
6.
Penyakit yang terjadi pada
bagian usus.
7.
Penyalagunaan alkohol,
laksatif dan lain sebagainya.
8.
Diabetes
9.
Dan ganguan lainya yang
menginfeksi bagian usus.
Gejala
Penderita yang mengalami diare biasanya akan mengalami buang air besar secara terus menerus. Kebanyakan terjadi masalah buang air besar setiap harinya paling sedikit 3 kali dalam waktu satu kali dua puluh empat jam. Kejadian ini akan berulang dan diikuti adanya rasa mulas, muntah, hingga dehidrasi. Dan apapun gejala lain yang dapat timbul berupa rasa nyeri pada bagian punggung dan bunyi perut.
Penanggulangan
- Menjaga keseimbangan elektolit dalam tubuh.
- Perbanyak makan dan minum dengan frekuensi makanan dan minum yang seimbang.
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
- Bila telah terjadi diare dapat meminum oralit karena oralit dapat dengan mudah diserap oleh tubuh.
Komentar
Posting Komentar